Surabaya (beritajatim.com) - Meski PSSI pusat sudah bersatu, namun Pengcab PSSI Surabaya masih terbelah. Imbasnya, klub binaan Pengcab, Surabaya Muda (SM) juga ikut-ikutan menjadi dua. Alhasil, pada laga pembuka Grup 8 kompetisi Divisi I, SM menyerah atas Persida Sidoarjo dengan skor tipis 1-0.
Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Sidoarjo pun nyaris ricuh. Dua tim SM, yakni versi Cholid Goromah dan versi Gede Widiade, sama-sama hadir dan menyatakan siap tanding lawan Persida. Akhirnya pihak panitia pelaksana (panpel) memutuskan tim SM versi Gede lah yang boleh tanding.
Karena persiapan mepet, The Young Heroes, julukan Surabaya Muda, kalah dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Persida dicetak M Firman Maliki pada menit ke-21.
Terkait dualisme yang terjadi di SM, Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur (Jatim) Bambang Pramukantoro menyebut pihaknya sebenarnya tidak memiliki kapasitas menentukan legalitas tim kontestan Divisi I. Sebab, itu telah masuk ranah Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI).
"Kondisi ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena salah satu pihak tidak bisa menerima. Kompetisi Divisi I berjalan karena keputusan BLAI. Nanti kami akan mengajak kedua pihak SM duduk bersama agar tidak ada pihak yang dirugikan, termasuk pemain," ujar Bambang.
Sedangkan manajer tim SM versi Gede, Wastomi Suheri menilai tidak ada dualisme yang menimpa timnya. Dia juga menanggapi enteng ancaman pihak SM versi Cholid yang akan menyeret ke ranah hukum. "Kami tidak ada dualisme, karena BLAI yang mengesahkan kami. Dan tidak masalah kalau mereka mau meneruskan masalah ini ke ranah hukum," tutup Wastomi.[sya]
---
sumber: beritajatim (17/6/2013)
No comments:
Post a Comment