SERANG, (KB).- Klub sepak bola Kota Serang, Serang Jaya belum dipastikan terdegradasi dari Divisi I Nasional, kendati menempati dasar klasemen Grup VI Divisi I Nasional. Pada laga penutup di Stadion Moh. Sarengat, Batang, Jawa Tengah, Sabtu (22/6), tim berjuluk ”Laskar Benteng Tirtayasa” kembali menelan kekalahan dari Persibas Banyumas dengan skor telak 0-5.
Sekretaris Umum Pengcab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Serang, Ahmad Nakhyudin menjelaskan, berdasarkan keputusan pada manager meeting Grup VI, klub yang berada di dasar klasemen akhir harus terdepak dari Divisi I Nasional.
Nakhyudin mengaku telah menghubungi Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI Pusat, terkait permasalahan degradasi tersebut. Dengan harapan agar mereka dapat terhindar dari degradasi dan tetap dapat berlaga di kompetisi Divisi I nasional.
“Saya sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak BLAI, berharap agar Serang Jaya tidak terdegradasi dari Divisi I Nasional. Saya berharap, ada perubahan peraturan di kompetisi ini. Akan tetapi, pihak BLAI tidak dapat memutuskan hal tersebut, karena hal itu akan diputuskan oleh Eksekutif Commitee (Esco) PSSI Pusat,” ungkapnya.
Sampai saat ini, PSSI Kota Serang hanya berharap agar Esco dapat merubah keputusannya dan menyelamatkan Serang Jaya dari degradasi. Maka dari itu, kepastian tim ”juru kunci” terdegradasi belum dapat diputuskan sampai saat ini.
Terkait penampilan buruk Serang Jaya dalam Divisi I Nasional, Nakhyudin menilai, faktor pemain yang mayoritas diperkuat materi muda menjadi salah satu penyebabnya. Pasalnya, pemain muda yang kurang berpengalaman ini harus berhadapan dengan pemain profisional.
“Akan tetapi, saya belum dapat memastikannya, karena kami belum melakukan evaluasi,” katanya.
Hal senada diungkapkan Asisten Pelatih Serang Jaya, Yayat Dekriyatna. Menurut dia, pemain yang mereka miliki belum cukup pengalaman, ditambah lagi persiapan yang dilakukan skuat Serang Jaya yang sangat singkat..
“Persiapan yang kami lakukan kurang lebih hanya dua minggu, sedangkan tim yang kami godog didominasi pemain muda. Sehingga mereka masih pengalaman ketika menghadapi tim yang diperkuat dengan pemain profesional,” tuturnya.
Ketika disinggung mengenai dicoretnya dua pemain professional yang diikuti mundurnya dua rekannya, Yayat menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk harmonisasi tim.
”Bagaimana tidak, saat latihan mereka (keempat pemain professional, -red) tidak turut serta sedangkan semua pemain muda mengikutinya. Jika keempat pemain tersebut kami masukkan, tentu akan membuat kecemburuan pemain lainnya. Akhirnya, kami memutuskan untuk mencoret mereka,” tuturnya. (H-43)***
---
sumber: kabar banten (24/6/13)
No comments:
Post a Comment